pertama tx alot buat yang uda berkunjung,,terutama yang mengatakan saya ke LONDON,,??? amin--amin.. doakan kesampaian.. hehehhe..
back to basic.. awal mula saya menulis topic berjudul "drawing out the models" bukan tidak mungkin dan tidak salah lagi itu semua merupakan translatean yang saya copy paste tanpa difilter. sebenernya dalam kurun waktu seminggu kemarin saya berencana menggantinya plus diberi beberapa gambar oke yang mendukung tulisan. namun setelah berkejar-kejaran dengan waktu dan terlibat perkelahian tanpa darah dengan mood yang semakin hari semakin tidak menentu, saya tetap saja tidak bisa memenuhi hasrat menuangkan hajat tersebut. (inti paragraf ini: saya ngeles lagi,, hehehe)
karena itu marilah saya menjawab beberapa pertanyaan anda sekalian pada kesempatan kali ini (dan kesempatan kali lain, karna saya rasa yang kali ini bakal tidak pernah memuaskan), tentu saja dengan keterbatasan keringat dan pengetahuan saya akan topik tersebut. semoga apa yang saya tuliskan dibawah ini menjadi suatu diskusi berlanjut dan membangun tanpa harus mempeributkan metode perkuliahan apa yang hendak kita pakai, studi kasus kah,, atau kuliah biasa,, (lho?? itu permukiman (>.<)v)
Drawing Out the Models (part2)
secara garis besar, software memang diciptakan sebagai alat yang mempermudah kerja kita. namun runut punya runut, pemikiran mengenai status software sebagai pembantu kadang malah salah diartikan. salah artikan disini berwujud menjadi sesuatu hal yang kronis, parah dan susah sembuh. terjangkit virus ketergantungan yang kalau tidak menggunakannya sekali saja, semua prosuk yang kita hasilkan menjadi sesuatu yang menurut kita tidak maksimal. buruk seburuk-buruknya..
tahukah anda ??(pasti tau deh..)
setiap software diciptakan tentu saja memiliki keterbatasan. sotware yang A bisa mengukur sedemikian detail dan menemukan suatu angka yang mendekati kerekayasaan, namun software yang B hanya mampu mengukur mendekati sepersekian sampai nol koma bla bla...
hal itu adalah lumrah!! biasa!! jadinya kalau tiba-tiba seseorang bisa menghasilkan suatu produk luar biasa dengan suatu software, maka yang menjadi pengamatan disini bukan anggapan bahwa software yang dipakai luar biasa,, tapi kemampuan orang tersebut dalam memaksimalkan kemampuan software tersebut yang seharusnya jadi acungan jempol.
*potoshop*
gambar diatas dihasilkan dari gabungan beberapa software. massa bangunan dibuat melalui 3dmax. render view menggunakan vray. posting orang dan tanaman serta langit dibantu oleh potoshop. disajikan di coreldraw. di potoshop lagi biar lebih oke plus resize image biar lebih mudah upload. dan akhirnya di drag dengan sedikit ketololan (lupa kalo bisa copy paste) di atas paragrap ini untuk membuktikan siapakan yang lebih pintar? saya ato software?seperti halnya manusia,, setiap insan software ini saling melengkapi untuk kemudian menjadi sesuatu yang the best dimata kita. kalaupun masih belum sempurna, handdrawing tetap bisa menjadi pilihan utama mempercantik karya tersebut (ada beberapa temen saya yang sangat jago dalam bidang kamusflase ini.. salut!! hehe)
mengenai software CDD yang disebut-sebut pada post 'kuning' sebelumnya. saya sudah mencoba mencari info mengenai keberadaannya di Indonesia dan kesimpulan saya mengarah pada kata: kemungkinan belum. metode programing desain yang kita pakai selama ini masih berupa manual dan sketsa-sketsa rekayasa. kalau toh ada beberapa software perhitungan RAB cepet dan tepat (coment salah satu teman) yang pernah saya lihat, itu bukanlah merupakan software murni tapi sebuat microsoft excel yang disetting sedemikian rupa sehingga ketika kita memasukkan seuatu nama bahan dan angka, maka berapa harga yang dikeluarkan akan otomatis tertera dikolom berikutnya. Sepenangkap saya pribadi saya memisalkan CDD itu seumpama flowchart (mohon dikoreksi). karena hal yang paling utama adalah bagaimana kita memodellingkan pemikiran kita sendiri. konsep kita yang nantinya akan menjadi massa yang mewakili itu semua.
*analisis tampak (bentukan massa)*
*mercado-stra-caterina-2*
*3d modeling programing breakout*
penutup dari segala tulisan tidak mutu ini bukanlah berupa nasihat: sekolahkan otakmu sebelum kamu menyekolahkan tanganmu. tapi pertanyaan penting dan sangat membutuhkan jawaban: adakah yang bisa menginfo seperti apakah wujud CDD itu sendiri?? Secara saya belum bisa menjawab hal-hal yang berkisar mengenai CDD tersebut, maka saya mohon diri dan moon maap.. (hehehe..)
topik sejenis : blog: isabella fitria, rahmi suminar, anggita ardani, raissa pitasari
No comments:
Post a Comment