Graha Meditasi dan Spa

I wanna write in Bahasa :)

Assalamualaikum,

Alhamdulilah, akhirnya selesai juga tugas akhir ini. Semuanya tentu saja berkat kebesaran dan izin Nya. Saya selalu menangis terharu kalau mengingat, betapa mulianya Dia ketika membukakan seluruh indera saya untuk menangkap keindahan disekeliling dan kemudian saya transformasikan menjadi desain ini. Allahu Akbar.. Allahu Akbar. 

Sesuai janji saya pada postingan sebelum-sebelumnya, saya bersedia curcol sedikit mengenai desain ini.

Graha Meditasi dan Spa

Pendekatan Arsitektur Tradisional Bali pada Perencanaan Program Ruang

Jadi kenapa saya mengangkat tema ini? Karena saya sangat mencintai arsitektur lansekap tapi sudah sangat bosan menggarap resort. Hehe.. yah, saya dapat site ini ketika saya sedang KP di Bali. Aselinya pada site ini akan dibangun Resort Spa, jadi tentu saja dari uji kelayakan sudah lolos karna ini merupakan proyek nyata. Saya langsung jatuh hati pas ngeliat kontur dan kondisi alamnya dan berpikir akan sangat menguntungkan kalau di tanah luas tersebut dibangun pusat pariwisata yang menawarkan fasilitas baru. Jadi fasilitas apakah yang cocok? Awalnya saya kepengen membuat beauty center. Semacam RH clinic atau Larissa atau Natasha. Tapi sepertinya kurang kompleks dan kurang menjual. I mean, secara rasional itu nggak bakal membuat para bule tertarik. 

Melalui semedi yang panjang, muncul ide untuk menyatukan konsep healing dan pariwisata. Jadi semacam terapi penyembuhan bagi mereka2 yang stress secara holistik (fisik dan batiniah). Apalagi setelah meriset data, Spa sedang menjadi TT tersendiri di Bali sana. 

Ada bahan tentu saja harus ada senjata untuk menjadi barang. Jadi apa senjatanya? Arsitektur Bali di setiap pembentukan program ruang. Mulai dari masterplan hingga bentukan denah massa bangunan. Mulai dari lansekap hingga material yang digunakan pada bangunan. 

 

 

Dan ini sedikit screenshoot dari hasil keringat saya :)

 

Dan tak akan lengkap tanpa ini :)

 

Well, secara umum ini adalah tema baru yang belum pernah ada ditugas akhir mahasiswa sebelumnya. Silahkan cek diperpus Arsitektur UGM, perancangan yang menyatukan Meditasi dan Spa secara terang-terangan dengan porsi yang sama besar, baru yang saya garap ini. Hehe..

Karena tema baru, tentu saja semuanya serba susah. Mulai dari program ruang, skenario kegiatan sampai harga jual harus saya tentukan sendiri. Untung saya punya sejuta informan ahli yang bersedia diwawancarai. Jadi, walau sampai terakhir, saat saya berdiri di depan ruang sidang dengan kondisi belum pernah Spa dan Meditasi sama sekali, saya tetap percaya saya pasti bisa. 

Seperti kata-kata keren berikut:

"Merancang itu nda harus jadi pelaku dulu untuk ndapetin feel nya. Lha, kalau saya harus merancang kamar mayat, masa harus mati dulu? nda to?" 

-Erwin Setiawan, 2005-

Nah, semoga menginspirasi teman-teman sekalian :)

Wassalamualaikum